Rose Seharusnya Bisa Selamatkan Jack dari Kematian di Titanic

Rabu, 03 Februari 2016 - 22:05 WIB
Rose Seharusnya Bisa...
Rose Seharusnya Bisa Selamatkan Jack dari Kematian di Titanic
A A A
LOS ANGELES - Hampir 20 tahun setelah Titanic tayang di bioskop dan menjadi film terlaris sepanjang masa, sebuah kisah pilu pun terkuak. Kate Winslet, pemeran Rose, dalam film itu, menuturkan, tokoh yang dia perankan itu sebenarnya bisa menyelamatkan kekasih hatinya, Jack, yang diperankan Leonardo DiCaprio dari kematian.

Dalam film yang dirilis pada 1997 itu, Rose berhasil selamat setelah mengapung di atas papan kayu sementara Jack meregang nyawa akibat serangan hipotermia. Kisah cinta Rose dan Jack pun berakhir.

Meski begitu, baik Kate dan Leo masih menjaga hubungan. Mereka bahkan dipertemukan kembali di acara Screen Actors Guild Awards pada akhir pekan lalu.

Saat diundang ke acara Jimmy Kimmel Live pada Senin (1/2/2016), host acara itu kemudian menyinggung kedekatan Kate dengan Leo. “Orang sangat senang melihat Anda duduk di sebelah atau di dekat (Leo) di acara itu, meskipun, Anda membiarkan dia membeku hingga mati di dalam air, karena saya melihatnya seperti itu,” ujar Jimmy, seperti dikutip The Washington Post.

“Ya, saya sepakat,” sahut Kate sambil mengangguk. “Saya kira Jack seharusnya bisa naik ke papan itu.”

“Masih banyak tempat di atas papan itu,” timpal Jimmy.

“Saya tahu! Saya tahu!” seru Kate.
Jack and Rose Titanic
Kate mengakui sangat berterima kasih atas cinta fans kepada dirinya dan Leo sejak keduanya membintangi film arahan James Cameron itu. “Orang selalu senang melihat saya dan Leo berada di tempat yang sama. Kalian tahu, pada akhirnya, itu sangat menyenangkan, bukan? Sudah 20 tahun dan orang masih mengenangnya. Ini benar-benar cukup menyenangkan. Dan kami menertawakannya. Saya bilang, astaga, apa kamu benar-benar percaya kalau orang-orang itu benar-benar suka dengan Jack dan Rose,” tutur Kate yang dikutip Aceshowbiz.

Lantas mengapa Jack harus mati? Pertanyaan ini sebenarnya sudah dijawab James Cameron pada 2012.

“Saya kira kalian semua tidak tahu intinya. Skripnya bilang, Jack harus mati. Jadi, dia harus mati. Jadi, mungkin kami mengacaukannya dan papan itu seharusnya sedikit lebih kecil lagi, tapi pria itu tetap tenggelam,” papar James kala itu.

Ya, tentu saja, sutradara itu punya poinnya. Dari dia hingga Shakespeare pun tahu kalau kisah cinta sering kali terkenang ketika ada kematian. Pengguna di situs tanya jawab Quora memaparkan, kalau Jack dan Rose sama-sama masih hidup, maka perasaan mereka bisa memudar karena kenyataan yang kejam.

“Rose tinggal di sebuah rumah murah bersama Jack dan punya satu atau dua anak. Ketika Jack membawanya jalan-jalan bersama anak-anaknya, Rose melihat sebuah keluarga kaya sedang tertawa dan masuk restoran mahal. Sementara Jack, letih akibat usia dan pengalaman, hampir bertanya kepadanya apa yang sedang dipikirkannya sambil masuk ke sebuah restoran fast food murahan. Perpecahan pun terjadi secara perlahan dan tidak ada lagi rasa cinta yang membuncah bak hari-hari pertama bagi Rose,” tulis seorang pengguna situs itu.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)